anak autis cenderung lebih kreatif




Stirling, Sekilas tak ada yang berbeda antara anak dengan autisme maupun yang tidak. Paling-paling hanya pola pikirnya saja yang sedikit 'unik'. Beberapa waktu lalu, tim peneliti dari Inggris melakukan survei daring terhadap 312 partisipan. 75 orang di antaranya memang mengidap autisme, sedangkan 237 lainnya tidak autis.

Namun beberapa dari partisipan dilaporkan memperlihatkan karakteristik autisme meski tidak pernah benar-benar didiagnosis dengan gangguan perkembangan tersebut.

Kemudian peneliti mengetes kreativitas partisipan dengan meminta mereka menginterpretasikan gambar-gambar tertentu. Gambar-gambar ini telah didesain sedemikian rupa sehingga dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.

Masing-masing partisipan juga hanya diberi waktu satu menit untuk menyebutkan benda apa saja yang terlihat dari gambar itu. Hasilnya, partisipan yang didiagnosis dengan autisme dan mereka yang mengaku memiliki sejumlah karakteristik dari gangguan ini umumnya memberikan jawaban yang lebih sedikit.

Namun yang membuat peneliti takjub adalah jawaban-jawaban yang diberikan juga cenderung tidak lazim, tapi juga lebih orisinal.

"Mungkin karena orang dengan karakteristik autisme menggunakan metode berpikir yang berbeda ketika disodori persolan yang bersifat divergen, sehingga jawaban yang dihasilkan juga lebih sedikit tetapi lebih baik ketimbang partisipan normal," terang peneliti Dr Catherine Best dari University of Stirling, Inggris.

Hal ini menepis pendapat para pakar tentang pola pikir anak maupun orang dewasa dengan autisme yang dianggap terlalu kaku.

Temuan Dr Best ini juga sependapat dengan yang pernah diungkapkan Nira Mashal, kepala lab otak dan bahasa dari Bar-Ilan University, Ramat-Gan, Israel. "Hal ini tidak mengejutkan bagi saya," katanya.

Menurutnya, orang-orang dengan autisme atau memiliki karakteristik yang berkaitan dengan gangguan perkembangan ini memang cenderung hanya terfokus pada pemikirannya sendiri. Bahkan Mashal meyakini orang-orang ini tak pernah mau mendengarkan apa kata orang lain, sehingga ketika dimintai respons, mereka akan cenderung memberikan jawaban atau ekspresi yang tidak konvensional atau biasa.

Kendati demikian, Dr Best mengingatkan bahwa karakteristik semacam ini tidak berlaku bagi semua penyandang autisme maupun mereka yang memiliki kecenderungan pada autisme.

"Perlu diketahui bahwa ada banyak sekali variasi di antara mereka, ada yang kemampuan problem solving-nya sangat terganggu, ada juga yang tidak. Itu yang harus kita dalami untuk benar-benar bisa memahami mereka," tutupnya seperti dikutip dari Medical News Today, Rabu (26/8/2015).


Sumber:detik.com
 
Top